Rpp Daring Model Evaluasi Formatif Pada Pembelajaran Masa 21
Model Penilaian Formatif 2019 - Penilaian formatif yang biasa disebut assessment for learning yaitu proses mengumpulkan data/informasi/bukti-bukti mengenai sejauh mana (seberapa baik) kemajuan akseptor didik dalam menguasai kompetensi, menginterpretasikan data/informasi tersebut, dan memutuskan acara pembelajaran yang paling efektif bagi akseptor didik supaya sanggup menguasai materi/kompetensi secara optimal. Penilaian formatif merupakan cuilan dari langkah-langkah pembelajaran, dilakukan selama acara berguru mengajar berlangsung yang merupakan cuilan dari praktik keseharian pendidik dan akseptor didik di dalam proses berguru mengajar di kelas.
Penilaian formatif yang dilakukan pendidik tidak hanya penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) tetapi juga penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning). Penilaian sebagai pembelajaran yaitu proses penilaian yang dilakukan pendidik yang memungkinkan akseptor didik melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk memilih sasaran belajar, contohnya dalam bentuk penilaian diri atau penilaian antarteman.
Penilaian formatif berbeda dengan penilaian sumatif. Penilaian sumatif dilaksakanan pada final pembelajaran satu atau beberapa kompetensi dasar. Hasil penilaian sumatif digunakan untuk menciptakan keputusan apakah seorang akseptor didik sanggup melanjutkan atau tidak sanggup melanjutkan ke kompetensi berikutnya, naik kelas atau tidak, dan lulus atau tidak lulus. Hasil penilaian sumatif diperhitungkan dalam pengolahan nilai pada buku rapor. Selain itu, hasil penilaian sumatif juga sanggup digunakan untuk memutuskan tujuan dan acara pembelajaran berikutnya sebagaimana diilustrasikan pada Bagan 3 berikut:
Bagan 3 memperlihatkan bahwa penilaian sumatif mengukur pencapaian berguru yang telah dilaksanakan selama periode tertentu sebelumnya. Skor yang diperoleh memperlihatkan tingkat keberhasilan akseptor didik untuk pembelajaran yang dilaksanakan pada periode sebelumnya tersebut (melihat ke belakang). Namun demikian, hasil penilaian sumatif sanggup digunakan juga untuk dasar menyusun tujuan, bahan, dan acara pembelajaran berikutnya (melihat ke depan). Dalam hal ini, hasil penilaian sumatif dimanfaatkan selayaknya hasil penilaian formatif.
Ada sejumlah perbedaan utama antara penilaian formatif dan penilaian sumatif. Tabel 3 menyajikan beberapa perbedaan yang utama (Regier, 2012).
B. Prinsip-prinsip Penilaian Formatif
Sejumlah prinsip yang melandasi pelaksanaan penilaian formatif, diantaranya:
a. penilaian formatif terintegrasi dengan acara pembelajaran yang sedang berlangsung;
b. melibatkan akseptor didik dalam pelaksanaannya (misalnya melalui penilaian diri, penilaian antar-teman, dan refleksi metakognitif terhadap proses belajarnya);
c. berkenaan tidak hanya dengan kemajuan penguasaan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan, tetapi juga motivasi belajar, perilaku terhadap pembelajaran, gaya belajar, dan kerjasama dalam proses pembelajaran.
C. Kaitan antara Penilaian Formatif dan Pembelajaran
D.
Penilaian formatif merupakan cuilan dari acara berguru mengajar. Seperti disebutkan sebelumnya, penilaian formatif bahkan merupakan cuilan dari langkah-langkah pembelajaran yang efektif. Angelo dan Cross (1993) menyebutkan bahwa melalui penilaian formatif pendidik memperoleh umpan balik dalam hal apa, seberapa banyak, dan seberapa baik akseptor didik belajar. Pendidik selanjutnya memakai informasi tersebut untuk memperbaiki proses pembelajarannya sehingga lebih efektif dan efisien. Berbagai penelitian mengenai keefektifan pendidik memperlihatkan bahwa penilaian yang dilaksanakan untuk membantu akseptor didik menciptakan kemajuan dalam proses pembelajarannya merupakan ciri utama dari pembelajaran yang efektif (Hall dan Burke, 2004).
D. Teknik Penilaian Formatif
Ada banyak teknik yang sanggup digunakan untuk memperoleh (mengelisitasi) informasi/data mengenai kemajuan penguasaan kompetensi akseptor didik baik pada ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang sanggup digunakan dalam penilaian formatif. McCharty (2017) merekomendasikan siklus penilaian formatif sebagai berikut :
Berikut disajikan beberapa pola teknik penilaian formatif beserta penerapannya yang diambil dari beberapa sumber (antara lain Bell dan Cowie, 2002; Hall dan Burke, 2004; Regier, 2012).
1. Observasi (Pengamatan)
Saat proses acara berguru mengajar berlangsung, observasi sanggup dilakukan oleh pendidik untuk mengetahui apa yang sudah dan belum dikuasai oleh akseptor didik dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan akseptor didik.
a. Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan catatan singkat yang ditulis selama pelajaran di saat para akseptor didik sedang bekerja dalam kelompok maupun secara individual, ataupun setelah pelajaran usai.
b. Buku Catatan Anekdot
Buku catatan anekdot yaitu buku yang berisi lembar-lembar isian observasi yang dibagi menjadi beberapa cuilan untuk masing-masing akseptor didik.
c. Kartu Catatan Anekdot
Kartu catatan anekdot yaitu kartu catatan berukuran 12,5 cm x 17,5 cm untuk masing-masing akseptor didik yang disimpan dalam satu map.
d. Label atau Catatan Tempel (Sticky Notes)
Pendidik sanggup membawa sebuah papan jalan (clipboard) dengan selembar label atau setumpuk sticky notes, kemudian melaksanakan observasi sambil berjalan mengelilingi kelas.
2. Bertanya (Questioning)
Jawaban akseptor didik terhadap pertanyaan pendidik sanggup memperlihatkan citra yang baik perihal kemajuan penguasaan kompetensi mereka. Pertanyaan harus dirumuskan dan disampaikan dengan baik oleh pendidik kepada akseptor didik secara lisan.
3. Diskusi
Diskusi di kelas sanggup memperlihatkan banyak informasi mengenai penguasaan akseptor didik terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Diskusi membangun pengetahuan dan menyebarkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
4. Exit/Admit Slips
a. Exit Slips
Exit Slips yaitu balasan tertulis atas pertanyaan yang diberikan pendidik pada final pelajaran untuk mengetahui pemahaman akseptor didik terhadap konsep-konsep inti.
b. Admit Slips
Admit Slips hampir sama dengan Exit Slips, perbedaannya Admit Slips dilakukan sebelum pembelajaran di kelas dimulai.
5. Lembar Catatan Belajar Peserta didik
a. Lembar refleksi
Lembar refleksi digunakan oleh akseptor didik untuk mencatat proses yang mereka lalui dalam mempelajari sesuatu dan apa yang mereka peroleh, sekaligus mencatat pertanyaan-pertanyaan yang perlu mereka temukan jawabannya.
b. Lembar Tanggapan Peserta didik
Lembar tanggapan akseptor didik merupakan lembar isian bagi akseptor didik untuk menuliskan respons pribadi mereka untuk mengajukan pertanyaan, meramalkan hasil, melaksanakan refleksi atau perenungan, mengumpulkan kosakata, dan untuk menyatakan pikiran atau pendapat mereka mengenai bacaan tertentu.
6. Penilaian Diri dan Penilaian Antarteman (Self- dan Peer-Assessment)
Penilaian Diri dan Penilaian Antarteman mengakibatkan akseptor didik mengevaluasi dirinya sendiri atau sobat sekelasnya mengenai kemajuan belajarnya dan melaksanakan refleksi atas proses pembelajaran mereka.
7. Latihan Presentasi
Latihan presentasi sebaiknya dilakukan beberapa hari sebelum tanggal presentasi yang sesungguhnya. Peserta didik berlatih presentasi di depan teman-teman sekelas mereka.
8. Peta Konsep
Penilaian formatif sanggup dilakukan dengan meminta akseptor didik menciptakan representasi visual, contohnya peta konsep.
9. Penilaian Kinestetik
Penilaian Kinestetik yaitu penilaian yang memasukkan unsur gerak untuk memperlihatkan pemahaman mereka mengenai sebuah topik atau konsep.
10. Papan Bicara
Pendidik sanggup meminta akseptor didik menuliskan balasan atas pertanyaan mulut atau tertulis pada papan kecil/kertas karton berukuran sekitar 35x50 cm dengan spidol. Ketika akseptor didik telah menuliskan jawabannya, mereka diminta untuk mengangkat papan kecil/kertas karton mereka. Pendidik sanggup memilih siapa yang sanggup menjawab dengan sempurna dan yang masih membutuhkan bantuan.
11. Kuis Konstruktif
Untuk menilai perkembangan akseptor didik dalam penguasaan kompetensi, pendidik sanggup memperlihatkan kuis konstruktif. Kuis ini diberikan selama proses pembelajaran berlangsung.
12. Penugasan
Penilaian formatif sanggup dilakukan pendidik dengan cara memberi kiprah yang sanggup dikerjakan akseptor didik sebagai pekerjaan rumah (PR).
13. Daftar cek
Daftar cek kelas merupakan salah satu teknik untuk mengumpulkan informasi mengenai pemahaman akseptor didik selama satu cuilan pembelajaran.
14. Jawaban Bersama
Pendidik sanggup meminta akseptor didik untuk menjawab serangkaian pertanyaan secara bersama-sama. Apabila pendidik ingin mengetahui tingkat pemahaman akseptor didik secara cepat.
15. Contoh dan Bukan Contoh
Pendidik meminta akseptor didik untuk memperlihatkan pola dan bukan pola dari sebuah topik yang sedang dibahas.
16. Tunjuk Lima Jari
Ketika pendidik ingin segera mengetahui kemajuan penguasaan akseptor didik di tengah-tengah pelajaran, tunjuk lima jari yaitu salah satu teknik yang sanggup digunakan. Berikan sebuah pertanyaan kepada akseptor didik dan mintalah mereka memperlihatkan tingkat kepahaman mereka dengan memakai arahan jari.
17. Menyebutkan hal-hal yang sudah dipelajari
Pada pertengahan pembelajaran suatu bab, pendidik sanggup meminta akseptor didik menciptakan daftar materi yang telah mereka pelajari dalam cuilan tersebut.
18. Uraian Singkat
Uraian Singkat yaitu teknik penilaian formatif yang cepat dan memungkinkan pendidik untuk menyimpulkan tingkat penguasaan akseptor didik dalam suatu topik pembelajaran.
19. Ringkasan Singkat
Pendidik meminta akseptor didik untuk menciptakan ringkasan singkat dari materi yang telah mereka pelajari akan memperlihatkan informasi mengenai pemahaman akseptor didik mengenai materi tersebut.
20. Pertanyaan dengan Jawaban Terbuka
Pertanyaan-pertanyaan dengan balasan terbuka memungkinkan pendidik untuk memilih perkembangan capaian berguru akseptor didik. Pendidik memberi pertanyaan yang tidak sanggup dijawab hanya dengan ‘ya’ atau ‘tidak’ atau balasan satu kata lainnya.
21. Memecahkan Masalah
Pendidik memperlihatkan sebuah problem kepada akseptor didik secara individu atau kelompok dan meminta mereka memecahkannya. Peserta didik sanggup menyatakan jawaban/solusi terhadap problem secara mulut atau tertulis.
22. Kartu Jawaban
Ada banyak kegunaan kartu balasan di dalam kelas. Pendidik memperlihatkan sebuah pertanyaan dan meminta akseptor didik untuk menjawab dengan mengangkat kartu balasan mereka. Kartu balasan yang paling umum yaitu pertanyaan dengan balasan ‘YA’ atau ‘TIDAK’.
23. Pertanyaan-Pertanyaan yang Dibuat oleh Peserta didik
Peserta didik diminta untuk menciptakan pertanyaan dan menuliskan kemungkinan jawabannya. Peserta didik harus memikirkan pertanyaan apa yang akan memperlihatkan pemahaman mendalam mengenai suatu topik.
Untuk Selengkapnya silahkan Unduh Model Penilaian Formatif Pada Pembelajaran Abad 21 pada link yang sudah kami siapkan dibawah ini :
(Unduh Disini) Model Penilaian Formatif Pada Pembelajaran Abad 21 2019.pdf
Baca Juga :
(Buka Disini) Panduan Penilaian Kinerja .pdf
(Buka Disini) Panduan Penilaian Portofolio.pdf
(Buka Disini) Panduan Penilaian Tes Tertulis.pdf
(Buka Disini) Panduan Penulisan Soal High Order Thinking Skill ( HOTS ).pdf
(Buka Disini) Panduan Penilaian Karakter.pdf
Demikian kami sampaikan Model Penilaian Formatif Pada Pembelajaran Abad 21, Semoga bermanfaat.
0 Response to "Rpp Daring Model Evaluasi Formatif Pada Pembelajaran Masa 21"
Post a Comment